Onsite SEO Bagian Dasar
Dalam melakukan optimasi website atau ‘onsite SEO’ ada beberapa langkah berurutan yang perlu kita pahami. Sebelumnya, artikel ini ditujukan untuk website yang menggunakan nama domain sendiri, bukan blog atau micro blog walau ada beberapa yang dapat di terapkan.
Beberapa langkah dalam onsite SEO ini merupakan langkah berurutan. Proses penerapan harus berurutan, karena optimasi SEO harus memiliki dasar dan sistem yang terstruktur agar tidak menghabiskan waktu bahkan sia-sia. Berikut langkah tersebut:
Pemahaman bisnis client
Atau banyak juga yang sebut dengan istilah ‘Niche’ alias tema/fokus web. Untuk memahami hal tersebut, kita perlu memahami bisnis client karena tanpa pemahaman bisnsis client maka penerapan onsite SEO akan menyimpang dan tidak efektif.
Tujuan SEO selain untuk mempermudah mesin pencari menemukan dan menambah kualitas hasil pencarian di mesin pencari mereka, juga terlebih lagi memiliki tujuan untuk pengguna search engine. Oleh karena itu, dalam penerapan onsite SEO – kita tidak bisa berfokus pada mesin pencari, akan tetapi lebih memikirkan jalan pemikiran umum untuk membawa pencari ke website target. Ini kaitannya ke proses yang kedua dibawah ini.
Riset kata kunci Google
Keyword analysis bertujuan untuk mendapatkan ide dan wawasan mengenai kata kunci tertentu. Kami memakai alat ini juga untuk menganalisa kelayakan kata kunci yang di sarankan dan di diskusikan dengan client. Tidak semua kata kunci layak untuk diusahakan. Dalam menganalisa kelayakan kata kunci untuk tujuan efektifitas onsite SEO bagi website target atau client, ada beberapa hal yang perlu kita lihat,
- Frekuensi pencarian di search engine
- Tingkat kesulitan / tingkat persaingan di search engine
- Biaya per klik atau per 1000 tampilan (ini untuk ‘second opinion’ validasi kelayakan)
Dari hal tersebut, setidaknya kita sudah mendapatkan informasi mengenai kelayakan kata kunci, jangan sampai kata kunci dengan tingkat kesulitan tinggi tapi frekuensi penampilan di search engine kurang. Namun ini belum selesai sampai disini.
Analisa Kelayakan Efektifitas Kata Kunci
Perangkat kedua yang kami gunakan adalah google webmaster tools. Melalui konsol analisa pencarian, kita dapat melihat lebih jelas lagi terhadap hasil dari analisa awal kelayakan kata kunci diatas. Pada search console kita dapat menilai efektifitas masing-masing kata kunci, dengan perbandingan variabel:
- Impressions, jumlah berapa kali terlihat
- Clicks, jumlah berapa kali halaman kita di kunjungi dari hasil pencarian para pengguna
- CTR, atau rasio persentase click/impressions, baru kemudian
- Position, posisi website client di hasil pencarian terhadap masing-masing kata kunci.
Berikut kami buka sedikit, beberapa keyword salah satu blog kami (bukan data web client)
Dari grafik diatas, dapat kita lihat bahwa rata-rata CTR kita masih sangat rendah. Ini merupakan dasar untuk mencari ide dan kelayakan efektifitas kata kunci.
Namun, jika kita lihat dari data diatas bahwa CTR 57.68% dengan posisi top of google search result tidak menghasilkan traffic ribuan kali klik. Ini bukannya meremehkan kata kunci tersebut, akan tetapi untuk pengembangan kita perlu memperluas lagi dari waktu-ke-waktu secara konsisten.
Terlihat juga pada data diatas, terdapat impression ribuan namun CTR sangat rendah, namun posisi di hasil pencarian belum pada pada tingkat paling maksimal. Ada beberapa teori berdasarkan riset-riset yang pernah dilakukan menyatakan bahwa pengguna search engine 80% akan mengunjungi website pada posisi 1 di hasil pencarian. Bagaimanapun, analisa tersebut dapat menemukan kata kunci yang dapat kita jadikan dasar pengembangn selanjutnya.
Disini perlu kita ingat lagi, sebelum melakukan onsite SEO kita harus menganalisa kata kunci berdasar frekuensi, tingkat kesulitan, dan penawaran harga iklan per 1000 atau per click. Kemudian, setelah sebulan sampai 3 bulan, kita mulai analisa kata kunci awal tersebut pada google webmaster tools, apakah layak atau tidak secara traffic maupun secara bisnis client.
Untuk kelayakan efektifitas kata kunci bagi usaha client, tentu kami tidak dapat buka datanya. Namun yang perlu selalu kita ingat prinsipnya adalah :
- pemahaman bisnis client
- jalan berpikir pengguna
Kedua point tersebut akan sangat berguna dalam menganalisa efektifias keyword bagi bisnis client. Baiklah kami coba berikan gambaran untuk “usaha cendol”.
Contoh Onsite SEO Website Usaha “Cendol”
Setelah kita analisa, frekuensi pencarian di google ternyata sebagai berikut: (frekuensi pencarian adalah per bulan)
- cendol enak 1jt kali pencarian
- cara membuat cendol 900rb kali pencarian
- resep cendol 800rb kali pencarian
- jual cendol 700rb kali pencarian
- nomor telepon order cendol jakarta 500rb kali pencarian
- menu cendol di restoran es teler 99 200rb kali pencarian
- katering cendol untuk acara pernikahan 50rb kali pencarian
Sepintas kita ber-asumsi bahwa keyword ‘cendol enak’ sampai “jual cendol” adalah kata kunci terbaik untuk diterapkan. Namun, jika kita berpikir sebagai pengguna google, dan maksud bisnis client adalah menjual cendol sebanyak-banyaknya maka siapa saja yang akan cari “cendol enak” dan “jual cendol”? dan ternyata bukan target segment bisnis client yang menjual cendol.
Untuk awal tidak masalah, terkadang keyword seperti itu juga berguna untuk merekayasa pasar. Yang tadinya hanya iseng cari hal tentang cendol, mungkin saja lama kelamaan menjadi ingin membeli cendol.
Sedangkan keyword kedua terakhir, lebih tepat jika kita berpikir bahwa pengguna search engine mencari “menu cendol di restoran es teler 99” adalah orang yang sedang mencari info menu cendol di restoran, setidaknya mereka memang ingin memenuhi kebutuhan dasar.
Dan keyword terakhir, “katering cendol untuk acara pernikahan” lebih tepat jika kita artikan bahwa yang mencari keyword tersebut merupakan orang-orang yang terlibat atau akan menyelenggarakan acara pernikahan. Tentu dari pilihan keyword tersebut jika kita selaraskan pada bisnis client, maka yang paling realistis terhadap bisnis client adalah orang-orang yang benar-benar ingin beli cendol.
Selagi frekuensi pencariannya masih puluhan ribu, setidaknya merupakan koleksi keyword yang efktif untuk memenuhi kepentingan bisnis client. Selanjutnya yang perlu dianalisa dan dikembangkan adalah skalanya bagi client.
Jika sudah menganalisa keyword, maka kita memiliki dasar apa yang diperlukan untuk ‘me-renovasi’ website client. Untuk meningktakan kualitas optimasi dan meningkatkan pengalaman pengunjung website client yang searah dengan maksud dan tujuan bisnis client.
Terimakasih telah membaca .. semoga bermanfaat.