Corporate web development atau pengembangan website perusahaan berbeda dengan pembangunan website. Pengembangan website perusahaan merupakan penambahan konten dan fungsi pada website tersebut. Artikel ini selain menjelaskan definisi tersebut juga akan berikan contoh pengembangan website perusahaan yang sangat berguna di era digital sekarang ini.
Beberapa Contoh Pengembangan Website Perusahaan
Baik untuk perusahaan B2B atau retail, website toko online telah menjadi pilihan umum dalam pengembangan website perusahaan. Namun, baru perusahaan-perusahaan besar yang banyak melakukannya. Hampir seluruh perusahaan besar sudah menjual online di website mereka sendiri.
Sedangkan untuk perusahaan jasa atau organisasi, contoh pengembangan website perusahaan yang dapat kita lihat adalah dengan mengadakan online learning. Mereka dapat menggunakan website e-learning tersebut untuk pelatihan karyawan.
Untuk perusahaan lainnya yang memberikan jasa konsultasi, seperti psikolog, advokat, dan sebagainya, mereka dapat menggunakan website konsultasi online yang dapat berinteraksi dengan Client secara online dalam bentuk video.
Apa bedanya dengan Zoom dan Google Meet? platform konsultasi online dapat dimonetasi, menggunakan payment gateway sebelum berkonsultasi, sedangkan Zoom dan G-meet tidak bisa. Namun, kedepannya mungkin saja Zoom dan Google Meet akan memfasilitasi untuk jasa konsultasi online.
Apa yang akan menjadi kebutuhan perusahaan paling urgent di masa sekarang ini adalah website e-learning.
Website E-Learning Dapat Menghemat Biaya Training Karyawan
Website perusahaan di jaman now, bukan hanya untuk sekedar pencitraan dan informasi yang mana memang sangat penting untuk bisnis. Tapi, website perusahaan .. terutama yang ada ratusan dan bahkan ribuan karyawan, bisa dimanfaatkan untuk e-learning internal.
Apalagi kalau perusahaan banyak cabang, dan setiap bulan aktif rekrut karyawan baru.
Berapa banyak biaya yang perusahaan habiskan untuk training karyawan internal, dengan mengirim para trainer ke kota-kota setiap bulannya?
Bahkan untuk modul-modul umum yang tidak ada unsur sensitive ke bisnis, bisa dibuka secara umum. Tujuannya, ketika ada penerimaan karyawan, bisa di syaratkan untuk mengikuti e-learning tersebut secara gratis yang kemudian ada bukti bahwa mereka telah mengikuti e-learning tersebut, dan siap untuk di interview.
Dengan cara ini perusahaan dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Perusahaan dapat memulai dengan modul-modul teori yang diajarkan secara berulang. Ini juga dapat meringankan pekerjaan para trainer, sehingga mereka dapat lebih fokus untuk mengerjakan hal lainnya yang lebih bernilai bagi perusahaan Anda.
Peluang Monetasi Website E-Learning Perusahaan
Apalagi untuk perusahaan #PJTKI yang sekali rekrut bisa ribuan orang. Ini juga bisa menguntungkan bagi pihak yang ikut recruitment tersebut, mereka bisa ikuti semacam kursus online, semisal untuk bahasa Taiwan, Arab, Inggris, dan sebagainya.
Tentu pelatihan online seperti itu bisa anda kenakan biaya. Materi pembelajaran dapat diadaptasikan untuk pekerjaan mereka, sehingga semakin tajam dan efektif.
Juga untuk perusahaan rekrutmen dibidang pelayaran, untuk ABK misalnya. Bisa buat pelatihan beberapa stage, online dan offline. Apa yang dapat kita sajikan secara online mungkin pelatihan bahasa Inggris untuk para pelayar, cara mendapatkan visa pekerja, tata tertib di kapal saat berlayar dan sebagainya.
Biaya Pengembangan Website Perusahaan Cukup Bervariasi
Pada contoh pengembangan website perusahaan untuk PJTKI di atas, biaya pengadaan website e-learning dapat berkisar antara Rp. 10 juta hingga 75 juta untuk awalnya.
Perusahaan dapat menggunakan CMS WordPress dengan DIVI Builder dan plugin e-learning seperti Learn-Dash. Berikut break down biayanya:
- Lisensi DIVI Builder: Rp. 1.5 juta per tahun.
- Lisensi Learn-Dash: Rp. 3.5 juta per tahun (versi yang termurah).
- Biaya Implementasi: Rp. 2.5 juta (hanya sekali, dengan upload 1 modul training).
- Biaya support dan training: Rp. 2.5 juta (jika Anda ingin karyawan internal yang urus website e-learning, baik untuk tambah konten kursus, maupun troubleshoot masalah).
- Biaya tambah konten per 1 kursus maksimal 30 modul: Rp. 2.5 juta.
Jika Anda ingin memonetasi kurus online tersebut, Anda dapat menggunakan payment gateway dari Duitku.Com. Para peserta dapat membayar kursus apa saja yang akan mereka ambil melalui e-wallet atau akun virtual di berbagai bank.
Sedangkan untuk menggunakna platform e-learning seperti Moodle, mungkin biayanya dapat mencapai puluhan juta rupiah.
R.O.I
Anggaplah biaya awal untuk mengembangkan website perusahaan dengan fasilitas online-learning tersebut Rp. 50 juta.
Jika tidak ada monetasi, R.O.I atau tingkat pengembalian modal dapat Anda hitung berdasar hasil dari penghematan.
Misal, untuk training karyawan di 3 kota di Indonesia Anda mengirim 1 orang dengan biaya transport dan akomodasi sekitar Rp. 5 juta per kota. Dalam setahun ada tiga kali training. Maka, tingkat R.O.I mencapai 90%.
Sedangkan jika Anda monetasi, semisal untuk kursus bahasa bagi para pekerja migran yang Anda tawarkan dengan biaya Rp. 150.000 per sekali kursus, ada ujian online dan mendapatkan sertifikat. Artinya, jika ingin R.O.I 100%, minimal harus ada sekurangnya 333 peserta, dan jumlah ini sepertinya tidak terlalu sulit untuk Anda capai dalam setahun bukan?
Kesimpulan
Pengembangan website perusahaan di era digital sangat diperlukan. Selain untuk mempermudah urusan, menghemat waktu, dan biaya, juga dapat untuk meningkatkan bisnis Anda satu langkah di depan para pesaing.
Bahkan, dengan pengembangan website yang tepat, perusahaan Anda bisa memperoleh penghasilan tambahan melalui monetasi kursus.
Jadi, jika Anda memiliki banyak perusahaan yang harus ditraining setiap bulannya, atau perusahaan Anda merupakan agen penyalur tenaga kerja, sebaiknya mulai mengembangkan website Anda sekarang juga.
Bagi Anda yang berminat, silahkan Hubungi KiosMaya hari ini.
#learning #interview #bisnis #recruitment #stage