Pasar Industri Jasa Pembuatan Website di Indonesia 2025 akan tumbuh pesat seiring meningkatnya kebutuhan digitalisasi di berbagai sektor bisnis.
Perusahaan dari berbagai skala, mulai dari UMKM hingga korporasi besar, berlomba-lomba membangun kehadiran digital mereka melalui website yang profesional dan fungsional.
Jumlah pengguna internet terus bertambah, dan penetrasi e-commerce semakin mendorong pelaku bisnis untuk memanfaatkan jasa pembuatan website sebagai solusi strategis.
Tahun 2025 menjadi momentum bagi penyedia jasa untuk menghadirkan inovasi terbaik demi memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang
Analisa Pangsa Pasar Jasa Pembuatan Website
Pasar jasa pembuatan website di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh transformasi digital di berbagai sektor. UMKM, startup, hingga perusahaan besar mulai menyadari pentingnya kehadiran online untuk meningkatkan daya saing dan menjangkau audiens yang lebih luas
Untuk menganalisa pangsa pasar pada industri jasa pembuatan website di Indonesia, kami mengkalkulasikan pertumbuhan jumlah domain di Indonesia dengan biaya rata-rata pembuatan website di Indonesia.
Adapun biaya rata-rata jasa pembuatan website di Indonesia adalah kami estimasi sebagai berikut:
- Jasa Pembuatan Website Landing Page: Rp. 1.5 juta.
- Jasa Pembuatan Website Perusahaan: Rp. 5 juta hingga Rp. 35 juta.
- Jasa Pembuatan Website Toko Online: Rp. 5 juta hingga Rp. 100 juta.
Jumlah di atas memiliki rata-rata Rp. 5 juta jika kita hubungkan dengan segmen pasar seperti yang kami jelaskan di bawah.
Pertumbuhan Domain di Indonesia
Menurut data PANDI, pada tahun 2023 terdapat 951.241 domain dot id, yang kemudian meningkat menjadi 1.215.714 domain di tahun 2024. Jika terdapat pertumbuhan sebesar 28%, kita dapat proyeksikan jumlah domain dot id akan mencapai 1.553.424 di tahun 2025, mengalami penambahan sebanyak 337.710 domain baru.
Selain domain dot id, jumlah total domain di Indonesia pada tahun 2024 tercatat sekitar 1,9 juta, yang terdiri dari:
- Domain dot id: 51% (1.215.714 domain)
- Domain dot com: 41% (sekitar 779.000 domain)
- Lainnya: 8% (sekitar 152.000 domain)
Jika tren pertumbuhan 28% diterapkan pada total domain, maka di tahun 2025 diperkirakan ada 2.427.797 domain di Indonesia, bertambah sebanyak 527.796 domain dibanding tahun 2024.
Sekarang, kita dapat kalkulasikan estimasi nilai pasar pada industri jasa pembuatan website di Indonesia tahun 2025.
1. Estimasi Pasar Potensial
Berdasarkan pertumbuhan domain di atas, kita dapat mengasumsikan bahwa sebagian besar domain baru akan digunakan untuk membuat website baru, baik untuk kebutuhan bisnis, organisasi, personal, maupun lainnya.
Jika rata-rata biaya pembuatan website sebesar Rp. 5 juta per website, berikut adalah estimasi pasar potensial:
- Domain dot id: Penambahan 337.710 domain baru di tahun 2025.
- Estimasi nilai pasar: 337.710 x Rp. 5 juta = Rp. 1.7 triliun.
- Total domain: Penambahan 527.796 domain baru di tahun 2025.
- Estimasi nilai pasar: 527.796 x Rp. 5 juta = Rp 2.6 triliun.
2. Segmen Pasar Berdasarkan Jenis Website
Pada umumnya, ada beberapa jenis pembuatan website, mulai dari yang paling ringan hingga yang paling rumit. Oleh karenanya, biaya pembuatan website dapat berbeda-beda.
Dalam analisa peluang pasar industri jasa website di Indonesia untuk tahun 2025 ini, segmentasi akan memberikan hasil yang lebih akurat.
Berikut adalah segmentasi pasar berdasarkan jenis website yang umum dibuat:
- Website UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah): Diperkirakan 60% dari domain baru digunakan oleh UMKM untuk keperluan branding, toko online, atau promosi.
- Jumlah: 316.678 domain
- Nilai pasar: 316.678 x Rp. 5 juta = Rp 1.6 triliun.
- Website Perusahaan Menengah dan Besar: Sekitar 20% domain baru diasumsikan digunakan oleh perusahaan besar yang memerlukan fitur lebih kompleks, seperti integrasi sistem internal atau e-commerce berskala besar.
- Jumlah: 105.559 domain
- Nilai pasar: 105.559 x Rp. 5 juta = Rp 528 miliar.
- Website Organisasi dan Personal: Sisanya (20%) digunakan oleh organisasi, komunitas, atau individu untuk berbagai keperluan, seperti portofolio, blog, atau website komunitas.
- Jumlah: 105.559 domain
- Nilai pasar: 105.559 x Rp. 5 juta = Rp 528 miliar.
Namun, jumlah tersebut dapat saja berbeda, sebab dari sekian ratusan ribu domain terdapat kemungkinan adanya domain yang tidak dibangun oleh pemiliknya. Ada juga domain yang hanya “diparkir” saja untuk diperjual belikan lagi.
Kami tidak mendapatkan data berapa “abandoned” domain tersebut namun jika kami lihat pada pengurangan data pertumbuhan domain dari PANDI maka jumlahnya sekitar 2% dari total domain yang ada di tahun 2024.
3. Distribusi Geografis
Pertumbuhan domain dan website juga bervariasi di setiap wilayah di Indonesia. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan tetap menjadi penyumbang utama permintaan jasa pembuatan website.
Sementara itu, di daerah-daerah lain mulai menunjukkan tren peningkatan seiring dengan penetrasi internet dan digitalisasi bisnis.
4. Persaingan di Industri Jasa Pembuatan Website
Industri jasa pembuatan website di Indonesia semakin kompetitif dengan hadirnya berbagai pemain, mulai dari perusahaan besar hingga freelancer. Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi persaingan:
- Harga dan Layanan: Penyedia jasa berlomba menawarkan harga kompetitif dengan layanan tambahan, seperti hosting, optimasi SEO, dan integrasi media sosial.
- Platform DIY (Do-It-Yourself): Platform seperti Wix dan WordPress yang memungkinkan pengguna membuat website sendiri tanpa memerlukan keahlian teknis semakin populer.
- Kustomisasi dan Inovasi: Penyedia jasa yang menawarkan fitur unik, seperti integrasi AI atau desain responsif, memiliki keunggulan kompetitif.
Jika berdasarkan mesin pencari Google, untuk pencarian “jasa pembuatan website” maka mereka hanya batasi hingga 18 halaman. Per halaman ada 10 hasil penyedia jasa website, maka artinya hanya ada sekitar 180 penyedia jasa pembuatan website yang dapat ditemukan oleh mereka yang membutuhkan jasa tersebut.
Persaingan jasa pembuatan website, lebih banyak terjadi pada hasil pencarian. Baik itu secara SEO maupun iklan berbayar, para penyedia jasa pembuatan website berlomba untuk tampil di halaman pertama hasil pencarian.
Dari data hasil pencarian Google, terdapat 12.100 kali pencarian “jasa pembuatan website” sebagai berikut:
Proyeksi Tren Pasar Jasa Pembuatan Website di Tahun 2025
Berdasarkan data dan analisis di atas, berikut adalah beberapa proyeksi tren untuk industri jasa pembuatan website di Indonesia pada tahun 2025:
- Peningkatan Kebutuhan E-Commerce: Dengan pertumbuhan UMKM dan meningkatnya adopsi belanja online, permintaan untuk website e-commerce diperkirakan akan melonjak.
- Kustomisasi Tinggi: Bisnis akan semakin mencari layanan yang menawarkan desain dan fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
- Layanan Tambahan: Penyedia jasa akan semakin fokus menawarkan paket lengkap, termasuk pengelolaan konten, pemasaran digital, dan keamanan website.
- Dominasi Domain dot id: Dengan dukungan pemerintah dan peningkatan kesadaran akan pentingnya identitas lokal, domain dot id akan terus mendominasi pasar domain di Indonesia.
Terutama untuk pembuatan perusahaan baru, dengan minimal modal Rp. 50 juta, tentu pemerintah dapat mewajibkan perusahaan tersebut untuk memilki website yang berkualitas agar tidak ada lagi “perusahaan dalam laci“.
Gambaran Kebutuhan Web Developer di Indonesia
Kita telah mendapatkan proyeksi akan adanya penambahan 527.796 website baru yang akan dibuat di Indonesia pada tahun 2025. Jika setiap web developer dapat membuat 5 website per bulan atau 60 website per tahun, maka diperlukan sekitar 8.797 web developer untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.
Angka ini menunjukkan potensi besar bagi industri pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang web development.
Jumlah tersebut hanya untuk menggarap pasar lokal saja, belum lagi di tingkat global yang mencapai ribuan triliun per tahun.
Pelatihan Website oleh KiosMaya Sebagai Solusi di Indonesia
Untuk mencetak pembuat website yang profesional dan dapat bersaing di kancah global, KiosMaya menginisiasi program pelatihan website yang terstruktur.
Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan teknis dan wawasan industri terkini, termasuk:
- Desain responsif dan user experience (UX) sesuai dengan digital marketing funnel.
- Pengembangan website tanpa perlu kemampuan pemrograman (coding)
- Optimasi mesin pencari (SEO) dan integrasi dengan media sosial.
- Keamanan website dan pengelolaan hosting.
- Mencari order jasa pembuatan website di tingkat global.
Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung kebutuhan pasar lokal tetapi juga membuka peluang bagi para developer untuk berkontribusi di pasar global.
Pasar web development dunia diperkirakan akan mencapai USD 130,9 miliar pada tahun 2032 atau sebesar Rp. 2.094 triliun pada kurs Rp. 16.000/USD. Angka ini meningkat dari USD 65,35 miliar pada tahun 2023 (Rp 1.046 triliun), dengan CAGR sebesar 8,03% (sumber).
Artinya, global web development market size akan menyentuh di USD 76,27 milyar dolar atau setara Rp. 1.220 triliun.
Tantangan dan Peluang
Tantangan:
- Persaingan Harga: Banyaknya penyedia jasa membuat perang harga tidak terelakkan, yang dapat menekan margin keuntungan.
- Kepercayaan Pelanggan: Pelanggan sering kali ragu memilih penyedia jasa baru tanpa portofolio yang jelas, terutama yang menawarkan dengan harga yang terlalu murah.
- Kualitas SDM: Masih ada kekurangan tenaga kerja yang kompeten di bidang pembuatan website, terutama di daerah.
Peluang:
- Digitalisasi UMKM: Dukungan pemerintah terhadap digitalisasi UMKM membuka peluang besar bagi penyedia jasa pembuatan website.
- Teknologi Baru: Integrasi teknologi seperti AI dan AR (Augmented Reality) dapat memberikan nilai tambah bagi penyedia jasa.
- Pasar Daerah: Penetrasi internet yang semakin meluas membuka pasar baru di daerah-daerah yang sebelumnya belum terjangkau.
Pengangguran Terbuka di Indonesia Tahun 2024
Berdasar data dari Badan Pusat Statistik (bps.go.id)
terdapat sekitar 7 juta pengangguran di Indonesia yang di dominasi oleh lulusan SMA dan SMK. Ini dapat kita ubah menjadi potensi kekuatan dan sumber pendapatan pajak negara, yakni dengan memberikan pelatihan cara membuat website tanpa perlu coding.
Indonesia kaya akan potensi sumber daya manusia, hanya saja para pejabat di pemerintahan harus meyakini hal tersebut dan mengetahui cara mengelolanya. Sehingga, tahun 2025 ini kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam saja.
Kesimpulan
Pasar industri jasa pembuatan website di Indonesia pada tahun 2025 memiliki potensi yang sangat besar, dengan estimasi nilai pasar mencapai Rp 2.6 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah domain, digitalisasi UMKM, dan kebutuhan akan kehadiran online yang semakin penting.
Melalui program pelatihan website seperti yang ditawarkan oleh KiosMaya, Indonesia dapat mencetak web developer yang profesional dan berdaya saing global, menjawab kebutuhan pasar lokal sebanyak 10.000 web developer serta berkontribusi pada industri global yang diproyeksikan mencapai Rp. 2.094 triliun pada tahun 2032.
Jika kita ingin mengambil 10% dari market global atau sebesar Rp. 200 triliun per tahun, maka Indonesia membutuhkan sekitar 1 juta web developer, terutama yang menggunakan WordPress dengan visual builder.
Hal ini membutuhkan strategi yang tepat, dan industri ini akan terus berkembang seiring dengan transformasi digital di Indonesia.
Jika tidak sekarang, kapan lagi?
Disclaimer:
Penelitian ini dilakukan oleh KiosMaya.com, berdasarkan laporan statistik PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) dan data terkait lainnya.
Pasar website ini juga berdasarkan penghasilan developer dari platform paling banyak digunakan, yakni WordPress (dan tentunya dengan visual builder seperti DIVI dan Elementor).
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan pasar industri jasa pembuatan website di Indonesia pada tahun 2025, dengan mempertimbangkan perkembangan jumlah domain dan tren penggunaan layanan pembuatan website di Tanah Air.
by Rachmad Igen
Founder KiosMaya.Com