Di era informasi seperti sekarang, personal branding untuk pejabat dan para petinggi perusahaan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Citra dan kredibilitas seseorang tidak hanya ditentukan oleh pencapaian kerja dan gelar, tetapi juga oleh narasi pribadi yang mereka bangun di ruang publik. Salah satu cara paling efektif untuk membangun narasi itu adalah melalui buku.
Menulis buku bukan hanya soal mencatat prestasi, tetapi juga membangun persepsi, mengukuhkan nilai, dan memperluas pengaruh. Terutama bagi para pemimpin yang berada di panggung publik, buku bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk memperdalam makna dari perjalanan hidup dan karier mereka.
Mengapa Buku Adalah Alat Personal Branding yang Ampuh
Buku memberikan ruang yang luas untuk menyampaikan gagasan, visi, serta filosofi hidup secara utuh. Dalam buku, seorang pejabat atau petinggi perusahaan bisa bercerita secara utuh—bukan hanya siapa mereka, tetapi juga mengapa mereka seperti itu.
Buku memberikan kedalaman yang tak bisa disampaikan melalui pidato, postingan media sosial, atau wawancara singkat. Ini menjadikan buku sebagai salah satu instrumen paling ampuh dalam membangun personal branding untuk pejabat maupun personal branding untuk petinggi perusahaan. Buku juga memberi kesan intelektual, terstruktur, dan reflektif, sesuatu yang sangat penting untuk mendongkrak kredibilitas seseorang di mata publik maupun rekan profesional.
Manfaat Buku bagi Pejabat dan Petinggi Perusahaan
Selain menjadi pembeda antara mereka yang melakukan personal branding dengan “otak kosong” alias pencitraan semata, membuat buku memberikan sejumlah manfaat strategis bagi tokoh publik. Berikut beberapa manfaat utamanya:
Menjadi Legasi yang Tertulis
Buku adalah bentuk warisan intelektual dan emosional. Lewat tulisan, perjalanan hidup dan pandangan seseorang dapat terus dikenang bahkan setelah masa jabatannya berakhir. Buku memungkinkan seseorang meninggalkan nilai dan inspirasi bagi generasi berikutnya.
Membangun Kredibilitas Profesional
Dalam dunia yang sangat kompetitif, memiliki buku menjadi penanda otoritas. Buku menegaskan bahwa seseorang memiliki pengalaman, wawasan, dan nilai lebih yang layak dibagikan. Ini sangat penting dalam membangun personal branding untuk petinggi perusahaan (Dewan Direksi/C-Level/C-Suite) yang ingin memperluas pengaruh ke luar perusahaan.
Selain itu, nama Anda akan tercatat pada ISBN dan perpustakaan. Jadi, ketika seseorang mencari nama Anda, maka hasilnya yang akan keluar adalah tempat di mana buku Anda dapat ditemukan atau dibeli.
Memperkuat Posisi di Panggung Publik
Buku dapat menjadi alat yang memosisikan seseorang sebagai pemimpin pemikiran (thought leader). Isinya dapat berguna untuk mendukung narasi media, pidato publik, bahkan kampanye politik atau bisnis. Buku yang kuat akan membentuk persepsi publik yang kuat pula.
Jadi, dengan adanya buku yang Anda tulis, para pemegang kepentingan seperti politikus, investor, dan sebagainya akan lebih mudah memahami pemikiran Anda. Sebab, para pemimpin yang tidak suka menulis tentu pola pikirnya akan terlalu abstrak, dan bisa saja mereka adalah seorang “pretender” yang artinya hanya berpura-pura menguasai bidangnya atau mereka mendapati posisi puncak dengan cara manipulatif.
Baca juga tentang: Halo Effect dan Peranannya dalam Strategi Branding
Tantangan dan Solusi dalam Menulis Buku
Meskipun manfaatnya besar, proses menulis buku bukan hal yang mudah, terlebih jika ditujukan untuk memperkuat personal branding untuk pejabat ataupun personal branding untuk para pimpinanperusahaan. Ada berbagai tantangan yang akan Anda hadpi dalam proyek penulisan buku.
Kesulitan Menyusun Tulisan Menjadi Buku
Banyak tokoh publik yang memiliki kisah luar biasa, tetapi tidak tahu bagaimana mengemasnya menjadi narasi yang menarik. Tantangan ini muncul karena tidak semua orang terbiasa menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan panjang dan terstruktur.
Bahkan untuk penulis, penyusun, dan editor pada sebuah proyek penulisan buku, tidak semua memilki komptenesi untuk menulis buku para petinggi perusahaan dan pejabat. Kekayaan imajinasi yang dihasilkan dalam setiap kata dan kalimat akan sangat mempengaruhi kualitas tulisan tersebut. Masalahnya, jika hal ini minim dimiliki oleh tim penyusunan buku, maka alih-alih dapat menjadi personal branding yang kuat, malah bisa menjadi sebaliknya.
Mariska Lubis, S.E, M.Int.S – Penulis Senior
Oleh karena itu, dalam penulisan buku untuk para pejabat dan petinggi perusahaan tidak dapat asal-asalan memilih tim penyusunan buku. Harus mereka yang ahli dan memiliki pengalaman penulisan buku untuk para pejabat dan petinggi perusahaan.
Menjaga Reputasi dan Konsistensi Narasi
Buku bukan sekadar kumpulan cerita, tetapi juga media komunikasi strategis. Oleh karena itu, penting menjaga agar narasi yang dibangun konsisten dengan citra dan reputasi tokoh di ruang publik. Menulis buku membutuhkan strategi komunikasi yang matang, bukan sekadar menuliskan kisah hidup secara urut.
Solusinya adalah memiliki tim editorial yang paham konteks politik, sosial, dan media. Tim ini bertugas memastikan setiap bagian buku mendukung citra yang ingin ditampilkan. Tidak semua tim penulis mampu memahami sensitivitas ini, sebab dibutuhkan jam terbang dan intuisi komunikasi strategis yang tinggi.
Contoh Tokoh Sukses yang Menulis Buku untuk Personal Branding di Indonesia
Beberapa tokoh nasional telah memanfaatkan kekuatan buku untuk memperkuat personal branding mereka. Contoh paling fenomenal adalah Habibie lewat kisah “Habibie dan Ainun”.
Buku ini bukan hanya sebuah kisah cinta, tetapi juga menggambarkan sisi humanis, religius, dan kepemimpinan teknokratik Habibie. Buku ini berhasil menciptakan kedekatan emosional dengan masyarakat dan bahkan diadaptasi menjadi film yang sangat populer. Dampaknya sangat besar terhadap citra dan warisan beliau sebagai negarawan yang visioner dan penuh cinta.
Contoh lainnya adalah buku “Ayahku Inspirasiku” karya Mariska Lubis, yang mengisahkan perjalanan T.B. Pardede, seorang pengusaha, politisi, dan tokoh Batak yang berpengaruh di zamannya. Buku ini berhasil menyusun narasi tentang nilai-nilai kepemimpinan, keberanian, serta dedikasi dalam membangun bangsa, yang diwariskan oleh T.B. Pardede kepada anak-anaknya. Bagi tokoh yang berasal dari latar belakang pengusaha maupun politik, buku seperti ini dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan warisan nilai secara lebih luas.
Mengapa Perlu Tim Profesional untuk Penulisan Buku
Menulis buku untuk pejabat atau petinggi perusahaan tidak sama seperti menulis buku motivasi biasa. Ini membutuhkan pendekatan yang sangat personal, riset mendalam, serta keterampilan storytelling yang tinggi. Untuk itu, melibatkan tim profesional menjadi kunci utama.
Tim profesional akan membantu mulai dari penyusunan outline, wawancara, riset pendukung, drafting hingga final editing. Mereka juga mampu menangkap sisi kemanusiaan tokoh yang bisa menyentuh pembaca dan memperkuat personal branding yang ingin Anda bangun. Bahkan, tim semacam ini biasanya memiliki latar belakang jurnalistik, ghostwriting, dan pengalaman dalam publikasi buku figur publik.
Tips Sukses Menulis Buku untuk Personal Branding
Bagi Anda yang sedang atau akan menulis buku sebagai bentuk personal branding untuk pejabat dan pimpinan perusahaan, berikut beberapa tips strategis yang bisa diterapkan:
Tentukan Tujuan Branding
Apakah ingin dikenal sebagai inovator? Negarawan? Sosok humanis? Pendobrak sistem? Tujuan ini akan menentukan gaya bahasa, alur cerita, dan konten yang akan dimasukkan dalam buku.
Atau, untuk para petinggi atau pemilik perusahaan apakah tujuannya untuk corporate branding sekaligus menanamkan pola pikir bagi para penerus perusahaan?.
Fokus pada Nilai dan Transformasi
Pembaca menyukai kisah transformasi dan nilai hidup yang menyentuh. Buku tidak harus penuh data atau prestasi saja, tetapi bagaimana tokoh mengalami proses jatuh bangun dan bertumbuh.
Oleh karena itu, pada penulisan buku, hendaknya semua informasi dikeluarkan secara transparan, tidak ada rekayasa ataupun kebohongan, karena ini akan menjadi elemen penting seperti “jiwa” dalam tulisan yang akan ditangkap para pembaca yang berkualitas.
Dapatkan Tim Penulis yang Punya Jejak Rekam
Pilih tim penulis atau konsultan buku yang sudah terbiasa menangani tokoh publik. Mereka tidak hanya menulis, tetapi juga membantu mengatur narasi agar buku dapat menjadi alat komunikasi strategis, bukan sekadar autobiografi biasa yang membosankan.
Berhati-hati dalam mendapatkan tim penulis. Selidiki terlebih dahulu proyek penulisan buku yang pernah mereka garap dan diskusikan dengan tim Anda untuk memasikan bahwa buku yang mereka garap tersebut memang memiliki kekayaan imajinasi melalui kualitas sastra yang kuat.
Pertimbangkan Format Visual dan Distribusi
Selain isi, desain buku dan strategi distribusi juga penting. Pastikan cover menggambarkan karakter Anda dan distribusinya mencapai audiens yang relevan—mulai dari kolega, media, hingga masyarakat umum.
Demikian untuk website peluncuran buku, ini dapat menjadi pendorong kesuksesan distribusi buku Anda di era digital. Dengan adanya sebuah website, akan membuat orang tambah tertarik untuk mengetahui pemikiran Anda sebagai pimpinan perusahaan atau sebagai figur publik.
Saatnya Menulis Buku, Saatnya Menguatkan Personal Branding
Menulis buku adalah investasi jangka panjang dalam membangun citra. Untuk pejabat maupun petinggi perusahaan, buku bukan hanya tentang menceritakan diri, tetapi juga tentang mewariskan nilai, membentuk persepsi, dan memperluas pengaruh.
Kini, personal branding untuk pejabat dan petinggi perusahaan bukan lagi soal pencitraan bermodal “otak kosong melompong” yang minim ide dan visi.
Penulisan buku dapat menjadi pendekatan yang lebih elegan, substansial, dan berdampak jangka panjang. Bukan sekadar membangun citra, tapi mengabadikan nilai, pengalaman, dan visi kepemimpinan dalam bentuk yang dapat diwariskan, dikutip, bahkan dijadikan inspirasi lintas generasi. Di tengah derasnya arus informasi yang serba instan, buku justru menawarkan kedalaman narasi yang tak tergantikan oleh konten singkat atau media sosial.
Personal branding untuk pejabat dan para petinggi perusahaan tak bisa terbentuk dalam semalam, tetapi bisa dimulai lewat langkah konkret seperti menulis buku. Anda harus memilik tim yang tepat, strategi yang matang, dan cerita yang autentik, buku Anda dapt menjadi media yang tidak hanya dibaca—tetapi dikenang.
Jika Anda seorang tokoh publik yang ingin menyusun buku untuk mengukuhkan personal branding, kini saat yang paling tepat untuk memulainya.
KiosMaya memilki tim penulisan buku yang telah memiliki beberapa pengalaman dalam penulisn buku figur publik di Indonesia, sehingga Anda tidak perlu ragu lagu untuk memilik legasi yang tak lekang oleh waktu.
Bagi Anda, para pemimpin sejati, hubungi kami untuk mendiskusikan penulisan buku Anda bersama tim ahli penulisan buku untuk figur publik di KiosMaya.