Walau kini sudah banyak yang melek internet, akan tetapi masih banyak pengusaha di Indonesia yang belum siap digital. Sementara itu, persaingan secara global perlahan merangsek pangsa pasar. Tandanya dapat kita lihat banyaknya perusahaan dari luar Indonesia yang memiliki website dan beroperasi di Indonesia. Mereka mulai “memakan” jutaan traffic.
Masalah kematangan digital atau digital maturity
Banyak perusahaan di Indonesia yang merupakan perusahaan warisan yang dikelola oleh generasi penerus dari para pendiri perusahaan. Kematangan digital atau digital maturity adalah suatu sikap yang cekatan beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan jaman sangat berpengaruh dalam menentukan masa depan bisnis.
Bahkan, banyak start-up digital yang berguguran saat ini. Mereka para start-up digital setidaknya sudah memiliki digital maturity sejak awal pendirian perusahaan, masalahnya hanya terletak pada management dan bagaimana mereka menjalankan digital marketing.
Banyak perusahaan yang masih bingung dalam memilih jasa digital marketing untuk bisnis mereka. Alih-alih berpatokan pada persentase ideal dalam menganggarkan biaya atau investasi digital marketing, mereka mencari yang termurah karena terbiasa pada cara warisan dalam menjalankan bisnis, yakni mencari yang termurah. Sayangnya, di luar sana, banyak yang menawarkan jasa digital marketing dengan harga murah, namun pada akhirnya berakhir sia-sia, tidak ada pencapaian, tidak ada dampak pada bisnis.
Untuk itu, kematangan digital sangat penting. Caranya untuk meningkatkan kematangan digital adalah dengan banyak menyerap literasi mengenai digital marketing, sebab strategi digital marketing untuk setiap bisnis berbeda-beda, tergantung karakter bisnis dan tujuan bisnis.
Ini artinya para pengusahan harus memahami cara menyiapkan diri dan para personil agar siap digital.
Bagaimana caranya agar siap digital?
Agar tidak tenggelam, minimal perusahaan harus siap digital. Pebisnis harus memahami mulai dari lansekap digital, hingga bagaimana caranya mendapatkan konversi secara online. Persaingan saat ini terjadi di saluran online, oleh karena itu pahami caranya untuk dapat siap digital agar bisnis tidak tenggelam.
Memahami Lansekap Digital
Pertama, para pengusaha harus memahami peta digital di Indonesia. Seperti berapa pengguna internet di Indonesia, apakah pengguna produk atau jasa mereka menggunakan internet, dan sebagainya. Dengan mendapatkan wawasan yang lengkap dan akurat maka ini dapat menjadi modal awal dalam cara menyiapkan bisnis di era digital.
Selanjutnya, memahami saluran informasi yang tepat dapat menjadi kekuatan selanjutnya. Bagaimana meng-orkestrasi seluruh saluran tersebut untuk mencapai tujuan bisnis merupakan keahlian yang harus ada pada setiap bisnis yang ingin bertahan di era digital.
Dengan memahami lansekap digital, para pengusaha akan mendapatkan keyakinan yang memadai dalam merencanakan aksi pada saluran online untuk tujuan bisnisnya.
Tetapkan Tujuan
Kebingungan para pengusaha di era digital yang perlahan mengalami penurunan pendapatan bukan hanya karena kurangnya keyakinan atau kematangan digital. Penetapan tujuan untuk melakukan upaya di saluran online sangat penting. Misal, berdasar analisa yang ada mengharuskan perusahaan anda untuk mencapai jumlah pemirsa tertentu dalam proses mendapatkan penjualan.
Idealnya, tujuan bisnis yang utama adalah meraih pendapatan sebanyak mungkin, namun jika tidak memahami lansekap digital maka sama saja hanya mengandalkan keajaiban dan keberuntungan semata alias agnostik. Pahami lansekapnya, tetapkan tujuan, atur strategi, dan terapkan, merupakan inti dari digital marketing.
Perlu anda ketahui, ketika anda memiliki website, memasang iklan berbayar, hadir di media sosial, dan menjalankan SEO, ini tidak serta merta keesokannya anda akan menerima orderan atau pembelian. Terutama untuk perusahaan B2B, anda harus membangun pemirsa dan meningkatkan kepercayaan mereka sehingga mereka mendapatkan keyakinan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan anda.
Menentukan Strategi Branding
Kami sering memperhatikan banyak website perusahaan dan akun sosial media yang tampil seadanya. Mempertahankan kekauan bukanlah suatu cara yang baik dalam melakukan branding secara online. Bisnis apapun harus dapat tampil menonjol di tengah persaingan ribuan perusahaan lainnya.
Branding harus anda terapkan pada seluruh aset digital, baik itu website, akun sosial media, dan social chat.
Menyiapkan Anggaran yang Memadai
Tanpa anggaran yang memadai, upaya pemasaran digital dapat terlampaui oleh para pesaing. Pengukuran anggaran digital marketing secara umum adalah 5% dari total pendapatan atau dari target omset.
Namun, anda juga dapat menyelaraskan anggaran digital marketing dengan melakukan perbandingan. Misal, jika beriklan di Google membutuhkan sekitar Rp. 99 juta per bulan, lantas konsultan digital marketing anda menawarkan Rp. 40 juta per bulan, maka tentu anda sudah paham mana yang akan anda pilih alih-alih mengharapkan cara gratis dengan menggunakna sumber daya internal yang sudah terbukti tidak efektif.
Meningkatkan Kualitas Website
Walaupun bisnis saat ini telah memiliki website, namun kami perhatikan masih ala kadarnya, asal jadi. Sebuah website harus dapat mewakili branding bisnis atau branding perusahaan. Website perusahaan harus dapat mengarahkan pengunjung website untuk mengambil tindakan, dan ini harus terarah secara elegan, bukan dengan kebohongan seperti scarcity (box di pojok bawah yang menginformasikan bahwa si X di kota Y baru mengambil produk atau paket Z).
Banyak faktor teknis kualitas website yang perlu anda pahami, kenapa? sebab pesaing anda juga meningkatkan kualitas website. Misal, website anda cukup lama untuk dapat terbuka oleh pemirsa, sedangkan pesaing anda websitenya dalam hitungan kurang dari tiga detik sudah terbuka dan memiliki visualisasi yang meyakinkan.
Selain itu, website anda harus dapat tampil pada banyak hasil pencarian di search engine. Anda dapat membayar iklan di search engine, akan berdasar penelitian – orang lebih mau mengunjungi website bisnis yang tidak ada embel-embel “sponsor”. Ini artinya anda harus menjalankan teknik optimasi website atau SEO.
Orkestrasi Saluran Online
Sesuaikan saluran online yang tepat dimana para pemirsa anda berada. Misal, untuk perusahaan B2B, dapat menggunakan LinkedIn, FB, dan Instagram, Youtube, SEO, dan Iklan Display, alih-alih menggunakan TikTok.
Seluruh aktivitas dapat kita arahkan ke website, baik untuk memberikan penjelasan tambahan dalam meningkatkan keyakinan calon pelanggan, maupun untuk membeli (jika menggunakan website toko online).
Oleh karena itu, website merupakan alat utama pada bisnis yang telah siap digital. Pemasaran digital membutuhkan monitoring dan analisa, semua upaya dapat kita ukur melalui alat-alat analytic yang tersedia seperti Google Analytic 4 (GA4) dan Google Search Console (GSC).
Saat ini, kami melihat banyak bisnis yang belum melakukan orkestrasi di saluran digital, alias masih berjalan sendiri-sendiri tanpa tujuan yang jelas. Untuk itu, mulailah dari sekarang untuk mengkaji ulang upaya digital marketing anda.
Kesimpulan
Pemasaran digital yang memadai merupakan tanda sebuah bisnis telah siap digital. Jika anda masih terasa berat untuk mengeluarkan biaya dan investasi pada digital marketing artinya anda tengah menenggelamkan bisnis anda sendiri secara perlahan namun pasti.
Banyak bisnis telah berguguran pada persaingan di era digital. Ini bukan karena mereka tidak siap digital, akan tetapi terlambat beradaptasi. Kita dapat melihat beberapa bisnis terkenal yang mengumumkan menutup seluruh cabang dan gerainya.
Kami di KiosMaya selama bertahun-tahun terus menyaksikan fenomena tersebut dan siap untuk menjadi mitra bagi para pengusaha yang juga telah merasakan fenomena tersebut pada bisnisnya. Sebelum terlambat, ambil keputusan sekarang juga.