Beriklan secara online kini telah menjadi kebutuhan bisnis. Mereka tentu juga pernah atau masih alami biaya iklan yang membengkak karena kurang efektif. Efisiensi dan akurasi telah menjadi prinsip transformasi digital. Untuk itu, kami akan berikan informasi untuk optimasi iklan online agar tren biaya iklan tersebut dapat menurun.
Pentingnya Melakukan Optimasi Iklan Online di Seluruh Saluran
Pertama yang harus kita pahami selain target pemirsa adalah bagaimana cara konsumen Anda mengambil keputusan. Lingkungan online saat ini menyediakan saluran yang berbeda-beda karakteristik. Apa yang penting adalah dengan memperjelas tujuan beriklan dan memahami target pemirsa Anda, seperti:
- Tetapkan Tujuan yang Jelas. Jika kami perhatikan (di Indonesia), bisnis dan brand yang berpotensi melakukan pemborosan biaya iklan itu banyak yang tidak miliki tujuan yang jelas. Paling sering untuk brand adalah hanya untuk awareness, yang mengakibatkan mereka “mengguyur” biaya iklan ratusan juta hingga milyaran rupiah per bulan. Padahal, apa perlu? apa tidak ada peluang melakukan penghematan?
- Bagaimana alur aktivitas mereka secara online. Misal, pagi mereka browsing atau menonton video, siang mengakses Instagram atau LinkedIn, atau mereka yang mengakses TikTok 24/7 (pengangguran atau orang yang sedang depresi berat kemungkinan?).
- Bagaimana konsumen online mengambil keputusan. Untuk dapat mengoptimasi iklan online Anda, proses perjalanan konsumen online dalam mengambil keputusan harus jelas terlebih dahulu. Sehingga, Anda dapat lebih “berani” dan presisi dalam memilih saluran serta pengaturannya.
Bisnis yang mengharapkan beriklan secara online dan langsung cepat mendapatkan hasilnya akan menemui kesulitan pencapaian ekspektasi tersebut. Brand yang hanya terpaku di Brand Awareness saja akan menghasilkan pemborosan biaya.
Lantas, apa yang harus di optimasi pada iklan online?
Optimasi Iklan Online di Media Sosial
Tidak semua media sosial cocok untuk setiap bisnis, pemilihan platform media sosial merupakan hal terpenting dalam optimasi iklan.
Selanjutnya, iklan dengan konten yang sudah tidak sesuai dengan momen dapat segera dihentikan penayangannya. Selain tidak relevan, juga akan menimbulkan pemborosan biaya iklan.
Setelah itu, periksa ulang apakah kinerja iklan media sosial sudah sesuai dengan tujuan Anda beriklan atau belum. Jika sudah, kaji biayanya, jangkauan, dan sebagainya, apakah sudah serba sesuai? atau adakah peluang penghematan? misal dengan menurunkan batas bid iklan.
Sebagai contoh, perhatikan metrik, biaya, dan sesuaikan dengan dampak yang terjadi pada bisnis.
Penjelasan:
- Jika tujuan beriklan adalah Brand Awareness, maka metrik jangkauan dan biayanya dapat menjadi pertimbangan untuk optimasi. Apakah itu dengan menambah geografis, merubah demografis, dan minat, semua dapat dilakukan sebagai eksperimen awal. Ingat, hanya orang gila yang berharap hasil yang berbeda dari cara yang sama!
- Jika tujuan beriklan di medsos adalah untuk mendapatkan kunjungan ke website atau landing page, maka biaya per klik (Total Biaya/Total Klik Tautan) akan menjadi pertimbangan dalam optimasi biaya iklannya. Seperti mengubah pemirsa dengan menambahkan pemirsa baru untuk A/B testing, ataupun dengan merubah tampilan landing page agar lebih menarik. Implikasi dari tujuan iklan ini akan terlihat pada Google Analytics 4, pada metrik source, time spending, dan bounce rate.
- Jika tujuan beriklan untuk mendapatkan interaksi di medsos, maka metrik biaya per interaksi dapat menjadi acuan untuk optimalisasi iklan. Pilihannya, apakah dengan mengadakan quiz, silahkan saja jika itu dapat lebih hemat untuk mendapatkan interkasi. Jika tidak dicoba maka tidak akan pernah tau, jadi kuncinya adalah berani mencoba, karena setiap bisnis adalah unik.
Jadi, tidak ada patokan standar dalam beriklan online. Apa yang harus kita lakukan dalam mengoptimasi iklan untuk mengehmat biaya sembari meningkatkan konversi adalah dengan benar-benar memahami pemirsa dan memperhatikan dinamika metrik iklan.
Optimasi Iklan Online di Mesin Pencari
Perdebatan antara menargetkan owned branded keyword dan tidak telah menjadi perbincangan para agency di dunia, termasuk di Indonesia. Padahal, ini semua tergantung skenario atau situasi dan kondisi yang ada.
Jika posisi website sudah di nomor 1 hasil pencarian owned branded keyword (kata kunci yang merupakan merek anda sendiri, misal: kecap xyz, susu x, dan sebagainya) maka menargetkan keyword sendiri jelas merupakan pemborosan. Kenapa? karena orang yang mencari suatu brand tidak akan mudah untuk berpaling ke brand lain. Jadi, Anda tidak perlu khawatir keyword branded Anda “disusupi” oleh iklan dari pesaing.
Perhatikan analisa keyword dengan frekuensi pencarian per bulan dan biayanya di bawah ini:
- Pair match, merupakan kecocokan suatu brand dengan jenis produk yang dapat terlihat dari jumlah frekuensi pencarian setiap bulannya. Ini artinya brand Anda telah menjadi pilihan mayoritas para pemirsa online. Untuk optimasi biaya iklan, keyword yang sudah tampil di urutan pertama di hasil pencarian Google dapat dialihkan untuk menargetkan keyword yang lain.
- Keyword dengan buying intention. Merupakan kata kunci yang menunjukkan minat beli dari para pencari. Bisa saja para pedagang, reseller, ataupun agen. Dan ini tegrantung kebijakan dan strategi bisnis masing-masing tentunya. Jika Anda tidak menjual langsung, maka biarkan keyword ini diambil oleh para agen. Akan tetapi jika ada pesaing bisnis yang menargetkan keyword tersebut, maka barulah Anda mulai menargetkan keyword tersebut dan jangan lupa untuk mengerahkan S.E.O agar trend biaya iklan per keyword dapat terus menurun.
Selain dengan mengoptimasi iklan, S.E.O website juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam optimasi biaya iklan di search engine, kenapa? karena bisnis dan brand dapat terlihat di urutan top 10 hasil pencarian Google. Ini artinya Anda tidak memerlukan biaya iklan untuk keyword yang sudah di optimasi menggunakan S.E.O.
Bagaimana cara melakukan S.E.O? silahkan baca Video Tutorial Cara Optimasi Website Onsite (Onsite SEO) atau menggunakan jasa SEO KiosMaya yang sudah terbukti tidak hanya dapat meningkatkan organic traffic saja, akan tetapi meningkatkan pertumbuhan bisnis pada client dalam masing-masing skalanya.
Kenapa S.E.O dapat Mendukung Optimasi Biaya Iklan?
Studi yang dilakukan oleh Ahrefs di Desember 2023, menemukan bahwa sekitar 90% website di dunia tidak mendapatkan organic search traffic. Bisnis semakin menyadari pentingnya keterlihatan di website, pilihannya hanya menggunakan S.E.O atau iklan berbayar.
Selain karena lebih murah:
- website yang muncul dari hasil pencarian organik mendapatkan rasio klik tayang (CTR) sekitar 39.8%,
- sedangkan iklan yang muncul di hasil pencarian hanya mendapatkan CTR 2.1%.
CTR adalah rasio yang menyatakan jumlah keterlihatan website di hasil pencarian dibanding jumlah pemirsa yang melakukan klik ke website.
Biaya S.E.O dapat Anda ukur dari jumlah frekuensi pencarian per bulan untuk suatu keyword, kemudian kalikan dengan biaya rata-rata per klik (range bid atas dibagi range bid bawah).
Anda dapat mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini yang sebelumnya pernah kami ceritakan mengenai pengalaman digital marketing di tahun 2024.
Salah satu client KiosMaya, sebuah toko aki mobil di Jakarta dan Tangsel, yang setiap bulan spending Rp. 5jt untuk iklan, kini mereka mengalihkan biaya tersebut untuk mengiklankan website mereka lainnya karena website yang telah kita optimasi selama 4 bulan sudah menghasilkan jumlah kunjungan dari hasil pencarian melebihi biaya iklan per bulan mereka.
Juga seperti penjelasan di atas mengenai potensi penghematan untuk owned branded keyword dalam skala yang lebih besar, S.E.O selalu menjadi bagian tak terpisahkan dalam optimasi biaya iklan.
Kesimpulan
Optimasi iklan dapat menyelamatkan bisnis dari pemborosan dan meningkatkan ketajaman serta memperbesar peluang bisnis. Dengan berbagai cara yang kami paparkan di atas, Anda dapat mulai mencari cara yang tepat dalam mengoptimasi iklan online Anda.
Silahkan hubungi team KiosMaya jika Anda ingin diskusikan optimasi iklan online Anda. Terimakasih!
